kaptenberita.com –
Jakarta – Para pengembang AI terkemuka setuju untuk bekerja sejenis dengan pemerintah untuk menguji model-model baru sebelum dirilis. Kesepakatan ini diimplementasikan untuk membantu mengelola risiko teknologi yang mana mana berkembang pesat.
Beberapa pemimpin teknologi lalu kebijakan pemerintah telah lama terjadi memperingatkan bahwa AI menimbulkan risiko besar jika tidaklah dikendalikan, mulai dari mengikis privasi konsumen hingga bahaya bagi manusia lalu menyebabkan bencana global.
Kekhawatiran ini sudah pernah memicu persaingan pada antara pemerintah lalu lembaga untuk merancang perlindungan kemudian peraturan dalam pengaplikasian AI.
Pada KTT Keamanan AI perdana pada Bletchley Park, Inggris, para pemimpin urusan urusan politik dari Amerika Serikat, Uni Eropa, kemudian juga Tiongkok setuju untuk berbagi pendekatan umum dalam mengidentifikasi risiko lalu cara memitigasinya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa deklarasi, tindakan pengujian juga janji untuk membentuk panel internasional mengenai risiko akan menimbulkan keseimbangan demi kepentingan kemanusiaan.
Dia mengatakan Amerika Serikat, Uni Eropa juga negara-negara lain yang mana mana satu pemikiran sudah mencapai kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan terpilih yang tersebut mana bekerja di area dalam bidang AI mengenai prinsip bahwa model-model AI harus dinilai secara ketat sebelum kemudian sesudah diterapkan.
Yoshua Bengio, yang dimaksud mana diakui sebagai Godfather of AI, akan membantu menyampaikan laporan “State of the Science” untuk membangun pemahaman bersama tentang kemampuan kemudian juga risiko di tempat dalam masa depan.
“Sampai saat ini, satu-satunya pihak yang tersebut mana menguji keamanan model AI baru adalah perusahaan yang mana mengembangkannya,” kata Sunak, dikutip dari Reuters, Jumat (3/11/2023).
“Kita tiada boleh bergantung pada mereka itu untuk menilai pekerjaan rumah merek sendiri, oleh sebab itu banyak dari dia yang digunakan mana setuju,” imbuhnya.
KTT ini mempertemukan sekitar 100 politisi, akademisi, kemudian eksekutif teknologi untuk merencanakan masa depan teknologi yang dimaksud mana dapat mengubah cara perusahaan, masyarakat, juga perekonomian berjalan.
Beberapa peserta diantara pertemuan tersebut, berharap dapat membentuk badan independen untuk melakukan pengawasan global.
Artikel Selanjutnya Video: Kecerdasan Buatan pada area Pusaran Politik RI
