kaptenberita.com – Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai reformasi struktural menjadi kunci dalam mewujudkan perubahan sektor dunia usaha yang dimaksud hal itu berkelanjutan.
Hal itu mempertimbangkan posisi Indonesia yang tersebut mana saat ini sedang berada pada momen krusial untuk mempersiapkan berbagai prasyarat mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Reformasi struktural merupakan kunci keberhasilan perubahan fundamental sektor kegiatan ekonomi berkelanjutan,” kata Menko Airlangga pada Jakarta, Kamis.
Pelaksanaan metamorfosis dunia usaha serta juga optimalisasi kesempatan yang dimaksud itu dimiliki menjadi landasan dalam mencapai visi tersebut.
Menko Airlangga menjelaskan, melalui Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang saat ini sedang disiapkan penyusunan undang-undangnya, pemerintah sudah pernah terjadi menyusun rancangan tahapan perubahan ekonomi.
Masing-masing tahapan yang memiliki target capaian pertumbuhan ekonomi, target peran industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta target proporsi jumlah keseluruhan keseluruhan kelas menengah.
Selain memperkuat metamorfosis ekonomi, strategi kebijakan juga diimplementasikan guna memacu optimalisasi berbagai potensi, yang dimaksud digunakan salah satunya menyasar aspek sumber daya manusia (SDM).
Bertujuan untuk meningkatkan daya saing kemudian kualitas SDM, peningkatan produktivitas tenaga kerja sudah pernah dijalani dikerjakan melalui reformasi sekolah lalu ketenagakerjaan. Perbaikan regulasi juga prosedur kemudahan berusaha juga menjadi wujud kesungguhan Pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.
“Indonesia juga mempunyai berbagai modal untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu sumber daya manusia yang dimaksud dimaksud mendekati puncak bonus demografi, yang mana dimaksud belaka sekali dapat kita peroleh dalam 13 tahun ke depan juga hanya saja sekali akan terjadi sekali dalam sebuah peradaban bangsa," jelas Menko Airlangga.
Oleh lantaran itu, ia menilai pemerintah beserta warga tidaklah ada dapat belaka cuma menunggu ataupun pasif. Semua elemen penduduk harus berpartisipasi agar bonus demografi dapat dicapai.
Kemudian, berbagai upaya terkait pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) juga dijalankan melalui upaya diversifikasi ekspor serta pengolahan lanjutan sebagai langkah awal menuju industrialisasi.
Saat ini, Airlangga melanjutkan, pengembangan telah dilakukan terjadi dimulai dengan membangun habitat akumulator kendaraan listrik ataupun kendaraan listrik serta pengembangan mineral. Hilirisasi yang tersebut disinergikan dengan strategi mencapai kegiatan kegiatan ekonomi berkelanjutan juga menjadi rancangan kebijakan yang digunakan akan dilakukan.
Dalam kancah internasional, Indonesia juga tengah berupaya mengajukan aksesi menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
"Proses persiapan aksesi yang membutuhkan banyak kerangka regulasi kemudian standar domestik yang mana yang harus memenuhi standar OECD. Upaya Pemerintah ini akan beriringan juga dengan upaya meningkatkan daya saing Indonesia sebagai bagian dari perubahan fundamental menjadi negara maju, setara dengan anggota OECD lainnya," ujarnya.
Implementasi berbagai pipeline kebijakan itu tentu membutuhkan dukungan kualitas institusi serta tata kelola pemerintahan yang dimaksud baik. Untuk itu, dalam Rancangan RPJPN 2025-2045, perubahan fundamental tata kelola juga menjadi salah aspek perubahan yang digunakan itu akan terus digarap oleh pemerintah.
Dengan kondisi fundamental perekonomian saat ini yang digunakan yang cukup solid juga berbagai kebijakan yang mana digunakan sudah lama diimplementasikan, Menko Airlangga optimis mampu mewujudkan visi Indonesia Emas dalam tempat tahun 2045.
