Bela Palestina, 600 Akademisi Serukan Kampus-kampus di tempat Irlandia Putus Hubungan dengan Israel

Bela Palestina, 600 Akademisi Serukan Kampus-kampus pada tempat Irlandia Putus Hubungan dengan Israel

kaptenberita.com – Sebanyak 600 akademisi meminta-minta universitas-universitas di dalam Irlandia memutuskan hubungan dengan lembaga-lembaga Israel. Sikap ini lantaran skala lalu kekejaman atas agresi militer Israel di area Jalur Gaza, Palestina yang tersebut ribuan korban jiwa dari penduduk sipil, khususnya wanita juga anak-anak.

Surat yang dimaksud ditandatangani para akademisi di area Irlandia, lalu diberitakan Irish Times pada Sabtu itu mengutuk serangan Israel dalam Gaza yang mana menurut banyak pakar dianggap kekerasan genosida.

Read More

Surat hal itu menyebutkan banyak universitas Irlandia juga proyek penelitian yang digunakan dibiayai Uni Eropa berkolaborasi bergerak dengan universitas-universitas Israel.

“Kami menyeru semua universitas di dalam Irlandia agar segera memutuskan kemitraan institusional atau afiliasi dengan institusi Israel yang mana saat ini ada,” tulis dia dalam surat itu dikutip Suara.com pada Minggu (5/11/2023).

“Kerja sejenis itu harus dihentikan sampai pendudukan di tempat wilayah Palestina diakhiri, hak warga Palestina mendapatkan kesetaraan juga penentuan nasib sendiri diwujudkan, dan juga hak pengungsi Palestina untuk kembali difasilitasi.”

Surat itu juga menyebutkan bahwa “Serangan kelompok bersenjata Palestina pada 7 Oktober termasuk serangan kriminal terhadap warga sipil.”

“Namun dalam kondisi apa pun hukum internasional tak membolehkan bombardemen sistematis kemudian hukuman kolektif terhadap warga sipil di dalam wilayah pendudukan yang mana terkepung.”

“Bahasa serta kiasan tidak ada manusiawi yang dimaksud banyak digunakan oleh para pemimpin Israel untuk publik Palestina mencerminkan hal-hal yang dimaksud biasanya berkaitan dengan hasutan dan juga niat genosida,” kata surat itu.

Surat itu menggarisbawahi bahwa tambahan dari 3.700 anak-anak tewas akibat dibom Israel sehingga melebihi “jumlah tahunan anak-anak yang mana terbunuh dalam gabungan konflik bersenjata di area dunia.”

“Banyak warga Palestina meninggal dunia akibat kekurangan substansi bakar, air, listrik juga obat-obatan lantaran blokade disengaja.”

“Rumah sakit-rumah sakit dalam Gaza hampir tidaklah berfungsi akibat tidaklah ada listrik untuk ventilator, menggunakan cuka untuk antiseptik, mengoperasi tanpa pembiusan, lalu terus dibombardir Israel. Keadaan ini sangat tiada manusiawi.”

Para akademisi itu melanjutkan bahwa “para pakar Holocaust kemudian genosida terkemuka di tempat Yahudi lalu Israel menyebut hal ini sebagai ‘kasus genosida seperti dikenal dalam buku teks.’ Pakar genosida Bosnia juga menyatakan bahwa “apa yang terjadi di dalam Gaza adalah genosida.”

Surat itu juga mengungkapkan keresahan mengenai hancurnya sebagian universitas Palestina di dalam Gaza, juga tewasnya para akademisi serta mahasiswanya.

Menurut mereka, kekejaman yang mana terjadi pada Gaza saat ini menambah penjajahan serta pendudukan selama 75 tahun Israel di tempat tanah Palestina. Dalam keadaan seperti ini tak ada yang digunakan mampu hidup normal, tulis merekan dalam surat itu. (Antara/Anadolu)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *