Bank Indonesia (BI) menegaskan bauran kebijakannya untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah risiko ketidakpastian global. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa kebijakan moneter ditujukan untuk pro-stability dan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pengembangan pasar uang dan pasar valas, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau untuk pro-growth. Langkah menaikkan suku bunga BI atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 6 persen dilakukan sebagai upaya memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak tekanan global serta mencegah dampak terhadap inflasi barang impor. Selain itu, strategi operasi moneter juga ditingkatkan untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter.
Ketua KSSK dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa inflasi tahunan Indonesia yang tercatat 2,56 persen (year-on-year/yoy) saat ini masih terkendali dalam sasaran. BI menetapkan target inflasi pada sisa tahun 2023 sebesar 3 persen plus minus 1 persen, dan 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024.