Daftar Produk Teknologi Israel yang digunakan Diboikot Dunia

Daftar Produk Teknologi Israel yang mana digunakan Diboikot Dunia

kaptenberita.com –

Jakarta – Konflik di dalam tempat Timur Tengah antara kelompok Hamas dan Israel makin panas. Serangan tanpa henti dari Israel melalui udara lalu darat telah terjadi lama melumpuhkan jalur Gaza.

Read More

Kelompok Hamas pun melakukan serangan balasan dengan meluncurkan rudal pada Selasa (31/10) kemarin. Lebih dari 8.000 warga Palestina tewas akibat insiden ini.

Hal ini pun menciptakan sebagian besar penduduk dunia geram. Akibatnya, popularitas gerakan Boikot, Divestasi, serta Sanksi (BDS) makin meningkat di tempat dalam beberapa negara.

BDS adalah gerakan boikot (penolakan) dari konsumen guna meyakinkan para pelaku perdagangan dalam tempat seluruh dunia untuk berhenti berjualan barang selama Israel. BDS juga bertujuan untuk memberikan tekanan perekonomian kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina.

Umumnya, gerakan BDS mencakup perusahaan yang tersebut dimaksud melibatkan pemukiman ilegal, mengeksploitasi sumber daya alam dari tanah Palestina, juga juga menggunakan warga Palestina sebagai tenaga kerja murah.

Berikut produk-produk teknologi milik Israel yang yang disebut diboikot melalui gerakan BDS, seperti dihimpun CNBC Indonesia.

1. HP

Menurut BDS Movement, perusahaan-perusahaan merek HP menyediakan serta mengoperasikan teknologi yang mana yang disebut digunakan oleh Israel untuk menjaga sistem apartheid, pendudukan, serta kolonialisme pemukiman pada tempat atas rakyat Palestina.

“Selain menyediakan layanan lalu teknologi kepada tentara lalu polisi Israel yang digunakan itu menjaga pendudukan ilegal Israel kemudian pengepungan Gaza, HP juga menyediakan Itanium servers eksklusif kepada Otoritas Penduduk juga juga Imigrasi Israel untuk sistem Aviv mereka,” tulis BDS Movement.

2. Siemens

Siemens diklaim terlibat dalam usaha ilegal Israel untuk penyelenggaraan EuroAsia Interconnector pada pemukiman.

EuroAsia Interconnector ini rencananya akan menghubungkan jaringan listrik Israel dengan Eropa. Dilaporkan, pemukiman ilegal dalam tanah Palestina akan dicuri untuk mendapatkan manfaat dari perdagangan listrik antara Israel lalu juga Uni Eropa yang mana dihasilkan dari gas fosil.

Startup Israel Banyak Diminati Warga RI

Selain itu, ada pula beberapa startup buatan Israel yang digunakan mana masih ramai peminat, termasuk di area area Indonesia. Berikut 5 dalam antaranya.

1. Waze

Layanan peta digital ini banyak digunakan oleh pengguna global. Aplikasi itu menggunakan data real time dari pengguna, lalu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur seperti kecelakaan maupun macet.

Perusahaan itu didirikan oleh Uri Levine, Ehud Shabtai lalu Amir Shinar pada 2008. Sekitar 2013, perusahaan dibeli oleh Google dengan tarif jual US$1,1 miliar.

2. Tailor Brands

Didirikan pada 2014, startup teknologi pemasaran itu memanfaatkan teknologi AI. Selain itu, Tailor Brands juga menyediakan logo juga web yang digunakan yang dipersonalisasi serta untuk membentuk LLC.

Perusahaan ini didirikan oleh Nadav Shatz, Tom Lahat, lalu Yali Saar. Startup yang digunakan disebut sudah lama mengamankan pendanaan mencapai US$70,6 jt dari penanam modal seperti GoDaddy kemudian juga Pitango VC.

3. Helios

Helios didirikan oleh Eli Cohen juga juga Ran Nozik. Mereka menciptakan perusahaan yang mana yang dapat memecahkan masalah, memahami serta menguji seluruh layanan serta aplikasi.

Startup hal itu sudah pernah meraih pendanaan sebesar US$5 juta. Beberapa investornya termasuk Entree Capital kemudian juga Amiti Ventures.

4. Firebolt

Startup ini berdiri pada 2019 serta didirikan oleh Ariel Yaroshevich, Eldad Farkash, lalu Saar Bitner. Sejauh ini, Firebolt sudah mendapatkan pendanaan US$26 jt kemudian Alkeon Capital jadi salah satu investornya.

Sebagai informasi, Firebolt sudah pernah terjadi mengembangkan data cloud untuk pengguna dapat menyederhanakan akses pada wawasan serta kemampuan analisanya. Selain itu, pengguna dapat menganalisa sub-second serta memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang dimaksud yang disebut dioptimalkan.

5. Jolt

Jolt berdiri pada tahun 2015 oleh Lior Frenkel, Nadav Leshem, Nitzan Cohen Arazi, lalu Roei Deutsch. Pendanaan yang digunakan dimaksud telah lama terjadi didapatkan US$23,3 juta, dari penanam modal termasuk Balderton Capital, Octopus Ventures, UpWest, serta Hillsven Capital.

Beberapa lulusan program dari startup ed-tech ini bekerja dalam dalam Uber, Netflix, Shopify, Facebook, lalu Youtube.

Artikel Selanjutnya Konflik Hamas Pecah, Pekerja Startup Yahudi Mudik ke Israel

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *