kaptenberita.com –
Jakarta – Investor asing berbondong-bondong keluar dari pasar saham Tanah Air selama Oktober di tengah kecemasan ketidakpastian makro global serta konflik pada Timur Tengah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun loyo pada bulan ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per 27 Oktober 2023, penanam modal asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp5,83 triliun atau hampir Rp 6 triliun di tempat tempat seluruh pasar dalam sebulan belakangan. Saham tiga bank kakap menjadi sasaran jual pemodal asing selama sebulan belakangan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, mengalami net sell Rp2,6 triliun selama sebulan. Kemudian, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) net sell Rp1,6 triliun lalu juga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) net sell Rp967,8 miliar.
Saham ketiga bank dengan kapitalisasi pasar (market cap) jumbo yang disebut juga melemah selama sebulan. Saham BBRI ambles 4,3%, BBCA minus 1,1%, kemudian juga BMRI anjlok 4,6% di area area periode tersebut.
Saham emiten e-commerce juga ojek PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga mengalami net sell Rp763,8 miliar. Harga saham GOTO ambruk 31,03% selama sebulan kemudian juga menjadi pemberat (laggard) pertama IHSG pada Oktober, dengan kontribusi menekan IHSG mencapai minus 58 poin.
Aksi jual asing selama Oktober ini menjadi yang digunakan terbesar sejak Agustus 2023 ketika asing mencatatkan net sell hingga Rp20,10 triliun dalam seluruh pasar. Ini sekaligus menandai kali kelima keluarnya asing secara bulanan dari pasar saham selama 2023.
Selain itu, asing juga tambahan sering keluar (berdasarkan data bulanan) di area dalam 2023 dibandingkan pada 2022 (4 kali) juga 2021 (3 kali). Dalam 4 tahun terakhir, semata-mata pada 2020, pada tahun pandemi Covid-19, penanam modal asing ‘cabut’ dari pasar Indonesia dibandingkan ada 2023, yang hal tersebut waktu itu mencapai 9 bulan.
IHSG sendiri sudah turun 3,2% selama Oktober. Pelemahan IHSG selama Oktober kali ini berbeda dengan kinerja musiman 10 tahun terakhir. Selama Oktober pada 2013-2022, IHSG cenderung menghijau dengan naik 8 kali juga turun belaka 2 kali. Rerata kenaikan IHSG selama Oktober mencapai 2,14%.
Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS alias US Treasury masih menjadi momok yang mana menghantui pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Investor terus memperhatikan yield US Treasury, oleh sebab itu imbal hasil berada di area tempat dekat level tertinggi dalam beberapa tahun. Kenaikan yield terjadi pada area tengah kegelisahan pasar kesulitan kebijakan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang tersebut yang masih akan tinggi dalam waktu yang tersebut hal itu lebih besar tinggi lama.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun berada dalam tempat level 4,908% pada Kamis. Sebelumnya, yield US Treasury diperdagangkan di area area atas 5% pada awal pekan, yang dimaksud mengguncang penanam modal lalu memukul saham-saham teknologi.
Konflik Israel-Hamas Palestina dalam jalur Gaza juga masih menjadi perhatian pelaku pasar global. Teranyar, Indonesia menyikapi serangan Israel ke wilayah Gaza baru-baru ini. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina, Kamis (26/10/2023).
Retno menyampaikan bahwa Indonesia mengedepankan penghindaran pada pembunuhan warga sipil tetap dikedepankan. Ia juga memohonkan agar bantuan kemanusiaan dapat diizinkan masuk ke Gaza dengan mudah juga cepat.
“Saya berdiri di area area hadapan Majelis Umum PBB tentang Palestina (26/10), tidaklah cuma sekali sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai manusia perempuan, manusia ibu, individu nenek… serta juga untuk membela keadilan & kemanusiaan,” ujar diplomat top RI itu dalam akun Twitter resmi.
Israel sudah pernah melakukan pemboman sporadis di tempat tempat Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok bersenjata Hamas melintasi perbatasan juga menewaskan 1.400 orang lalu menculik 222 lainnya. Hamassendiri beralasan serangan itu adalah balasan pada penyerbuan Masjid Al-Aqsayang memakan korban warga Palestina kemudian kekecamanpemukiman Yahudi terhadap wilayah itu.
Sejauh ini, lebih banyak besar dari 7.000 warga Palestina sudah lama terbunuh, pada tempat mana sebagian besar warga sipil dengan hampir 3.000 korban tewas adalah anak-anak. Muncul keresahan jumlah total total korban akan bertambah jika Israel benar-benar melakukan invasi darat ke Gaza dalam upaya menghancurkan Hamas lalu menyelamatkan para sandera.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]