kaptenberita.com – Jakarta – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai pemimpin Indonesia pada masa depan perlu miliki wawasan tentang perubahan yang mana dimaksud berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
"Pemimpin Indonesia masa depan harus berwawasan perubahan, yang mana tentu harus bertumpu pada nilai-nilai dasar kebangsaan," kata Din saat konferensi pers usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kemudian beberapa jumlah keseluruhan tokoh agama seperti Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Muhyidin Junaidi pada dalam Nasdem Tower, Jakarta, Senin.
Dalam konferensi pers tersebut, Din dengan tegas juga menyampaikan pandangannya bahwa Indonesia perlu mengadopsi semangat perubahan.
Menurut dia, semangat hal itu menjadi hal yang sangat penting untuk memajukan negara ini.
Oleh sebab itu, Din menuntut kehadiran pemimpin yang digunakan dimaksud tak belaka sekali mampu menginspirasi semangat perubahan, tetapi juga bertindak sebagai agen perubahan yang tersebut efektif.
"Indonesia tak boleh biasa-biasa saja, dinamika global, pergeseran geostratetgis, geopolitik, lalu juga geoekonomi global harus dilalui dengan semangat perubahan. Oleh lantaran itu, kami menuntut adanya pemimpin perubahan yang digunakan itu sekarang dunia manajemen sudah mengenalkannya dengan kata change leadership," ungkap Din.
Din mengatakan bahwa pihaknya bersama para tokoh agama secara khusus mendatangi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk melakukan silaturahmi saat pertemuan tertutup.
Ia mengatakan bahwa Partai NasDem memiliki peran penting sebagai inisiator pertama dalam membentuk koalisi perubahan yang digunakan didukung oleh dua partai lain, yakni PKS lalu PKB.
"Kami datang secara khusus sebab Partai NasDem adalah yang mana pertama mengusung kemudian membangun koalisi perubahan didukung oleh dua partai lain, PKS kemudian PKB," kata Din.
Diusulkan pula bahwa akan datang pasangan calon presiden lalu delegasi presiden yang mana diusung oleh Partai NasDem, PKS, lalu juga PKB tetap dalam wawasan kebangsaan.