kaptenberita.com – World Sight Day (WSD)/Hari Penglihatan Sedunia yang dimaksud diperingati setiap Kamis kedua di area bulan Oktober, dengan tema “Love Your Eyes at Work”, menciptakan banyak publik berbondong-bondong melakukan aktivitas terkait peningkatan kesadaran akan kesehatan mata. Salah satunya, Eyelink Foundation bersama Natamata Eyewear yang tersebut melakukan pemeriksaan mata juga memberikan kacamata baca gratis untuk pekerja non sektoral pada Kamis, (19/10/2023).
Pada Kamis, (19/10/2023) pada Desa Randuagung, Kec. Gresik, tercatat 79 orang berkumpul melakukan pemeriksaan mata. Beberapa pekerja non sektoral ini terdiri dari pedagang di dalam pasar, asongan, pengrajin, produsen, satpam, kemudian banyak lainnya.
Sementara itu, di tempat waktu yang digunakan identik dalam Desa Sidomukti, Kec. Lamongan, tercatat 98 melakukan pemeriksaan mata. Aktivitas pemeriksaan dan juga pembagian kacamata baca gratis ini akan dijalankan secara bertahap selama Oktober 2023 hingga 5.000 kacamata baca gratis terdistribusikan.

Eyelink Foundation, melibatkan banyak komunitas pekerja non sektoral kemudian organisasi, seperti IPEMI, APPSI, Kampung Nelayan, komunitas UMKM, pengusaha warung, pengrajin shuttlecock, tas, lalu banyak lainnya. Kegiatan ini dijalankan Eyelink Foundation secara bergantian selama Oktober 2023 di dalam berbagai lokasi pada Jawa Timur, diantaranya Gresik, Lamongan, Sidoarjo, serta Bangkalan.
Beberapa diantaranya, merasakan keluhan pusing bahkan bukan menyadari mengalami Kelainan Refraksi. Salah satunya, Samiyati (46) yang mana berprofesi sebagai penjual sekaligus produsen tepung.
“Kadang saya itu pusing kalau baca tulisan yang tersebut kecil-kecil, apalagi kalau pada pasar itu cahayanya kan remang-remang. Belum lagi kalau pas saya giling singkong untuk dijadikan tepung kadang kan terbang-terbang gitu partikelnya, jadi suka kelilipan,” tuturnya.
Berbeda dengan Edi Suyanto (50) yang mana berprofesi sebagai pengrajin shuttlecock.
“Waktu bekerja saya jarang menggunakan kacamata pelindung, kadang saya juga sering lupa buat periksa mata. Ternyata pas saya periksa ditemukan kalau saya menderita Katarak, alhamdulillah sekarang sudah sembuh setelah dioperasi,” katanya.
Salah satu tim dokter mata Eyelink Foundation, dr. Rina Wulandari Sp.M menjelaskan bahwa pekerja sektor non formal banyak yang mana penglihatannya turun secara permanen hanya saja dikarenakan kelilipan.
“Debu atau partikel kecil yang dimaksud berterbangan dapat menempel pada mata kemudian menimbulkan goresan. Goresan ini akan menimbulkan jaringan parut yang mana tidaklah dapat disembuhkan secara permanen. Akibatnya kondisi ini akan sangat bepengaruh pada kualitas penglihatannya,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, momen WSD ini adalah waktu yang digunakan tepat untuk meningkatkan perhatian penduduk khususnya pekerja terhadap kesehatan mata.
“Cedera mata saat bekerja dapat dicegah dengan penyelenggaraan kacamata pelindung. Selain itu adanya gangguan penglihatan juga dapat dicegah dengan rutin melakukan periksa mata. Minimal 6 bulan sekali anda dapat memeriksakan kesehatan mata untuk mendeteksi adanya keluhan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Eyelink Foundation Muhammad Azzam Rabbani menjelaskan, banyak kasus kecelakaan kerja seperti cedera mata terjadi akibat minimnya kepedulian para pekerja terhadap kesehatan mata.

Bagi para pekerja sektor non formal, kondisi ini menjadi ancaman yang tambahan besar akibat mereka kerap bekerja dalam luar ruangan tanpa menggunakan alat pelindung. Sistem Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) yang tersebut kurang memadai mengakibatkan para pekerja ini rentan mengalami cedera mata.
“Karena itu, momen World Sight Day ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan perhatian masyarakat, khususnya para pekerja untuk lebih tinggi peduli terhadap kesehatan mata,” tuturnya.
Berdasarkan data dari IAPB setiap tahun diperkirakan ada 3,5 jt kasus cedera mata di area tempat kerja. Bahkan kasus cedera mata di dalam tempat kerja ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan penglihatannya.
“Sehingga kita perlu langkah khusus untuk mencegah adanya peningkatan kasus ini.” ungkapnya
Program pemeriksaan mata & pembagian kacamata gratis ini berlangsung selama Oktober di area 4 tempat yang berbeda. Azzam juga menjelaskan, bahwa Eyelink Foundation telah terjadi rutin memberikan bantuan sosial sebagai pemeriksaan mata, pembagian kacamata hingga operasi Katarak kemudian Pterigium gratis bagi masyarakat.
“Tentunya kita patut untuk terus memperluas akses kesehatan mata bagi segala pihak, selain perhatian kesehatan mata juga untuk peningkatan produktivitas.”
Program ini melibatkan ribuan pekerja sektor non formal yang digunakan terdiri dari pedagang, pengerajin hingga nelayan, dengan harapan 5.000 kacamata baca gratis yang tersebut dibagikan secara bertahap ini mampu bermanfaat untuk menunjang produktivitas para pekerja.