kaptenberita.com –
Jakarta – Calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan mengerahkan kesempatan blue carbon credit.
Karbon biru atau blue carbon mengacu pada karbon (CO2) yang tersebut hal tersebut diserap, disimpan, kemudian dilepaskan oleh habitat pesisir juga laut. Kegiatan ini melibatkan area bakau, rawa asin, serta lamun.
Sejauh ini, Ganjar melihat, proses pengurangan karbon biru ini sudah digeluti oleh anak muda. Namun, pemerintah belum secara resmi ikut terlibat.
“Ada prospek blue carbon credit. Anak muda itu tertarik. Mereka nanya kenapa kita tidak dilibatkan? Tapi setelah kita keluar dari pada lokasi ini Anda ketemu saya, kita lakukan,” ujar Ganjar di dalam dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang digunakan hal tersebut diselenggarakan oleh INDEF juga CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Bila sekiranya Indonesia sudah dapat hanya mengelola karbon biru dengan baik, Ganjar menargetkan kredit karbonnya bisa dijual ke bursa karbon, baik dalam atau luar negeri.
“Dalam kepemimpinan Asean itu kita sanggup ambil potensi carbon credit juga carbon tradingnya,” kata dia.
Diketahui, Dalam visi & misinya Ganjar menyebut prospek Indonesia sebagai negara maritim yang dimaksud hal tersebut miliki luas daerah perairan hingga 77% sangat besar. Sehingga sangat disayangkan jika hal ini tak dioptimalkan dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya dalam wilayah pesisir pantai.
“Wilayah laut dan juga juga perairan Indonesia itu 77%. Namun sektor maritim semata-mata sekali berkontribusi sebesar 7,6% dari GDP di tempat area 2001,” jelas Ganjar dalam acara yang dimaksud mana sama.
Artikel Selanjutnya Prabowo-Ganjar-Anies, Ini Sosok Capres Idaman Pelaku Asuransi