Gerindra katakan kampanye negatif bentuk ketidakpercayaan diri

Gerindra katakan kampanye negatif bentuk ketidakpercayaan diri
ketika dia mulai melakukan kampanye negatif, menunjukkan dia tidaklah percaya diri untuk menunjukkan nilai jualnya

Jakarta –

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan kampanye negatif yang digunakan mana dilontarkan dari salah satu partai pendukung akan datang calon presiden (capres) kemudian delegasi presiden(wapres) merupakan bentuk ketidakpercayaan diri.

 

Read More
"Pasangan calon dalam kontestasi apa pun, ketika dia mulai melakukan kampanye negatif, menunjukkan dia tak percaya diri untuk menunjukkan nilai jualnya, tak percaya diri untuk menunjukkan dia punya visi misi yang tersebut sanggup mengambil hati rakyat," katanya usai Silaturahmi Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Jakarta dalam Jakarta, Minggu.

 

Sebelumnya, pasangan calon capres kemudian cawapres yang digunakan mana diusung oleh KIM Prabowo Subianto juga Gibran Rakabuming Raka disebut cerminan dari Neo Orde Baru.

 

"Saya nggak tahu, yang mana dimaksud Neo Orde Baru apakah dalam konteks positif atau negatif. Kalau dalam konteks positif, ya mungkin saja, pada Orde Baru ada hal-hal positif juga, begitu juga dalam area Orde Lama, begitu juga dalam Orde Reformasi," katanya.

 

Apabila Neo Orde Baru dianggap tidaklah baik, ia menilai tudingan yang digunakan disebut sebagai kampanye negatif dari partai pengusung capres-cawapres yang tersebut dimaksud bukan percaya diri dengan nilai jual dia itu untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

 

"Itu menunjukkan sudah habis amunisi untuk meyakinkan rakyat, sehingga panik serta juga melakukan hal-hal yang mana digunakan kurang terpuji, ya itu kembali ke penilaian rakyat," ujarnya.

 

Ia menyebut KIM tak akan melakukan kampanye negatif yang dimaksud itu menyerang salah satu calon capres lalu cawapres.

 

"Politik kami adalah urusan kebijakan pemerintah merangkul, kebijakan pemerintah senyumin aja," ucapnya.

 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah pernah terjadi menerima pendaftaran tiga pasangan akan datang calon presiden serta duta presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

 

Pasangan Anies-Muhaimin diusung lalu didukung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), juga Partai Ummat.

 

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung juga didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), lalu Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

 

Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran diusung serta didukung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), lalu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang dimaksud dimaksud tak lolos menjadi peserta pemilihan umum 2024.

 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah pernah menetapkan masa kampanye pilpres yang digunakan digunakan akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan pendapat dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *