Harga Batu Bara Makin Tersungkur ke US$ 126 per Ton

Harga Batu Bara Makin Tersungkur ke US$ 126 per Ton

kaptenberita.com –

Jakarta – Harga batu bara kembali terkoreksi membentuk level terendah dalam 28 bulan atau sejak 23 Juni 2021. Koreksi tarif pasir hitam disebabkan oleh musim dingin Eropa yang digunakan belum terlihat dengan stok energi masih tinggi

Read More

Merujuk pada Refinitiv, nilai batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup pada area posisi US$ 126,5 per ton atau melandai 0,71% pada perdagangan Rabu (1/11/2023).

Pelemahan ini memungkinkan kinerja si pasir hitam permulaan November ini akan negatif. Penurunan dalam ini menyebabkan nilai tukar batu bara menjebol level psikologis US$130 per ton, sehingga mulai menimbulkan pertanyaan apakah era tarif jual batu bara tinggi sudah berakhir.

Koreksi tarif jual batu bara terjadi sejalan denganmelemahnya harga jual jual komoditas. Harga komoditas kompak jatuh pada perdagangan Rabu (1/11/2023). Harga minyak brent ditutup melemah 0,02% sehari juga anjok 4,6% sepekan ke US$ 85,04 per barel sementara nilai tukar minyak WTI ambruk 0,21% sehari juga juga 5,3% sepekan menjadi US$ 80,85 per barel.
Harga gas alam juga melemah 0,52% kemarin.

Harga gas Belanda serta juga Inggris yang digunakan mana melanjutkan penurunan, akibat terbatasnya permintaan, penuhnya tangki penyimpanan, lalu harapan bahwa konflik Israel-Hamas tiada ada akan meningkat tambahan sangat dalam Timur Tengah.

Harapan meredanya konflik Israel-Hamas di area area tengah Qatar sebagai mediator yang digunakan digunakan akan memungkinkan evakuasi terbatas dari Gaza yang dimaksud digunakan terkepung ke Mesir. Di sisi lain, lokasi penyimpanan gas pada Eropa masih hampir penuh, dengan kapasitas 99,24%, menurut data terbaru Infrastruktur Gas Eropa.

Pasar Inggris terpantau mengalami kelebihan pasokan pada, sementara tambahan besar banyak gas akan mengalir ke sistem darat pada area Inggris lalu benua Eropa dari terminal gas alam cair (LNG), kata analis LSEG Saku Jussila.

Hal ini kemungkinan akan menyebabkan tingkat penyimpanan semakin membengkak, sementara permintaan akan tetap terbatas dikarenakan prakiraan cuaca terbaru menunjukkan suhu yang digunakan lebih lanjut tinggi rendah pada akhir November serta paruh pertama Desember, analis menambahkan.

Angin kencang dalam beberapa hari mendatang juga akan membatasi permintaan substansi bakar dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga angin puncak dalam Inggris diperkirakan sebesar 15,8 gigawatt (GW) pada hari Rabu, naik menjadi 16,3 GW pada hari Kamis, data Elexon menunjukkan.

Beralih ke konsumen batu bara terbesar dunia, penundaan permintaan China sudah dilaksanakan berhasil menekan harga jual jual batu bara, bahkan membuatnya mencapai level terendah dalam lebih besar banyak dari dua tahun. Aktivitas  manufaktur China juga melandai yang digunakan mana mencerminkan adanya perlambatan permintaan. PMI Manufaktur China jatuh ke fase kontraksi yakni 49,5 pada Oktober dari fase ekspansif 50,6 pada September.

Situasi serupa terjadi di dalam tempat India, yang dimaksud hal itu merupakan konsumen batu bara terbesar kedua pada dalam dunia, yang mana dimaksud juga diperkirakan akan menahan permintaannya oleh sebab itu biaya saat ini dianggap terlalu tinggi. Penundaan permintaan dari dua raksasa dunia usaha Asia ini sudah berdampak negatif pada nilai batu bara.

Selain itu, penurunan nilai batu bara juga dipengaruhi oleh pergeseran menuju sumber energi gas, dikarenakan pasokan batu bara masih mencukupi. Dalam perdagangan batu bara fisik, kurangnya “pembeli asli” terus menjadi hambatan bagi aktivitas tersebut, seperti yang dimaksud hal tersebut diungkapkan oleh individu broker dalam catatan kepada kliennya yang tersebut dimaksud dikutip dari Montel.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *