kaptenberita.com – Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum kemudian Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan Instruksi Presiden atau Inpres tentang air minum juga sanitasi untuk mencapai target pemasangan 10 jt sambungan rumah agar penduduk mendapatkan layanan air minum serta sanitasi yang baik.
“Tujuan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, kita harus memasang 10 jt sambungan rumah (SR),” kata Basuki di tempat Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan saat ini pemerintah sudah memiliki infrastruktur Instalasi Pengolahan Air (IPA) baik yang mana merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun regional.
Total jaringan sambungan rumah yang terpasang dari semua IPA termasuk IPA kabupaten/kota secara nasional baru mencapai 3,8 jt sambungan rumah. Dengan demikian, terdapat idle capacity yang digunakan belum tersambung sebanyak 6,2 jt sambungan rumah.
“Pemasangan sambungan inilah yang didanai oleh Inpres,” kata Basuki.
Dia menambahkan Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sudah menginisiasi Inpres terkait air bersih juga sanitasi setelah disetujui oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada rapat terbatas yang mana mengeksplorasi mengenai pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM).
“Inpres air minum serta sanitasi sedang dirumuskan dikarenakan telah dilakukan disetujui oleh Presiden RI Joko Widodo,” katanya.
Inpres tersebut, lanjut Basuki, mulai berlaku pada tahun depan. Untuk Inpres air minum dan juga sanitasi ini kebutuhan totalnya Rp16,6 triliun yang dimaksud diperuntukkan tidaklah untuk membangun infrastruktur IPA, namun untuk pemasangan sambungan ke rumah-rumah rakyat agar mencapai target 10 jt SR.
Adapun sambungan rumah yang dimaksud sudah bisa saja dipasang sebanyak 6,2 jt SR di tempat mana semua datanya ada lalu infrastruktur IPA di area daerah hal itu sudah berproduksi. Dengan demikian, Kementerian PUPR tinggal memasang sambungan rumahnya.
“Inpres ini nanti akan seperti Inpres Jalan Daerah (IJD) untuk percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah dengan bantuan dari pusat untuk memperbaiki jalan daerah yang tersebut rusak. Inpres Air Bersih lalu Sanitasi ini nantinya diprioritaskan untuk menambah akses sambungan rumah (SR),” kata Basuki.
Dia juga mengatakan Bank Dunia dapat mengambil bagian berpartisipasi membantu pembiayaan pelaksanaan Inpres Jalan Daerah lalu Inpres Air Bersih juga Sanitasi. Basuki telah terjadi melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi dari Bank Dunia yang dipimpin oleh Kepala Perwakilan (Country Director) Bank Dunia untuk Indonesia lalu Timur Leste, Satu Kahkonen.
“Diharapkan dengan keterlibatan World Bank dapat membantu percepatan pencapaian target untuk program rehabilitasi lewat Inpres Jalan Daerah. Untuk Inpres Air Bersih serta Sanitasi, kami juga sudah punya data dan juga peta daerah mana sekadar yang tersebut perlu sambungan rumah (SR),” kata Basuki.
: Akses Air Minum Layak Masih 91 Persen, PUPR Sebut Ada Banyak PR