kaptenberita.com – Obat menjadi satu hal penting yang sangat berpengaruh untuk seseorang ketika sedang sakit. Pasalnya, obat yang mana dikonsumsi ini juga mempunyai pengaruh terhadap kesembuhan orang hal tersebut dari sakitnya.
Masalah obat ini juga sering menjadi kecemasan bagi banyak orang. Pasalnya, tiada sanggup dipungkiri kalau banyak sekali obat palsu yang dijual pada pasaran. Ketika obat palsu itu dikonsumsi, ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan yang digunakan berjauhan lebih tinggi buruk.
Namun, tidaklah mampu dipungkiri beberapa orang kerap kali bingung membedakan obat yang mana asli kemudian palsu. Lantas bagaimana cara membedakan obat yang tersebut asli atau palsu tersebut?
Capacity Building lalu Engagement Coodinator of STARmeds, apt. Hesty Utami Ramadaniati, M.Clin., Pharm., PhD, menjelaskan untuk meyakinkan obat yang dimaksud dibeli asli tersebut, dapat dilaksanakan dengan membelinya dalam outlet resmi.
Menurut Hesty, ketika membeli obat dalam outlet yang sudah teregulasi itu akan meyakinkan keasliannya. Ia juga menyarankan untuk tidaklah membeli secara online. Pasalnya, membeli online akan meningkatkan prospek obat yang mana dibeli palsu.
“Yang pasti pertama, belilah dalam outlet yang dimaksud teregulasi atau outlet resmi ya. Apotek gitu kan ya, yang mana resmi-resmi gitu ya, Kalopun harus beli online kan cari di tempat akun apotek yang resmi. Tapi sebisa mungkin jangan online,” ucap Hesty dalam Kelas Jurnalis oleh STARmeds, Selasa (3/10/2023).
Alasan lain membeli obat offline direkomendasikan yaitu, mereka sudah memiliki jalur distribusi resmi. Oleh sebab itu, kemungkinan obat yang dimaksud dijual palsu cukup kecil.
“Kalo beli di area outlet yang dimaksud teregulasi merek sudah jalur yang digunakan resmi. Harusnya tiada (palsu). Tapi kalo misalkan ada yang dimaksud lebih tinggi hemat nih di dalam pasar mana gitu ya, itu jalurnya kita gak tau jalur resmi atau tidak. Jadi kalo di dalam outlet yang dimaksud resmi jalurnya sudah jelas jadi mampu ditelusuri kalau ada apa-apa,” sambungnya.
Sementara itu selain palsu, hal yang digunakan juga jadi perhatian yakni kualitas obatnya. Hesty menjelaskan, obat yang mana sudah tidak ada layak dikonsumsi ini pada dasarnya bisa jadi dapat diketahui dari pandangan fisik. Misalnya, obat sirup akan terlihat gumpalan jika sudah tidak ada layak konsumsi.
“Bisa (diketahui), bisa, misalnya sirup mas ya kalau di dalam sirup kalo keliatan kok sudah ada gumpalan, itu sudah pasti gak bener atau misalkan kok warnanya Berubah ya dari biasanya. Atau misalkan kalo yang tablet kok sudah krepes-krepes sudah tanda itu jadi tambahan baik,” jelas Hesty.