Jokowi Kembali Ungkit Gagasan Sukarno dan juga Soeharto Pindahkan Ibu Kota

Jokowi Kembali Ungkit Gagasan Sukarno kemudian juga Soeharto Pindahkan Ibu Kota

kaptenberita.com – TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengungkit gagasan pemindahan ibu kota yang pernah muncul dalam era Presiden pertama Sukarno lalu Presiden ke-2 Soeharto. Jokowi mengatakan Indonesia perlu memindahkan ibu kota dikarenakan alasan keadilan pertumbuhan ekonomi serta infrastruktur.

“Kita miliki beberapa opsi, beberapa pilihan kemudian akhirnya terakhir kita putuskan ibu kota kita yang digunakan baru, ibu kota negara adalah Nusantara,” kata Jokowi dalam acara peletakan batu pertama atau groundbreaking kompleks kantor Bank Indonesia (BI) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam, Kalimantan Timur, Kamis, 2 November 2023.

Read More

Sebelumnya Jokowi mengatakan keberadaan kantor BI di IKN dapat meningkatkan kepercayaan dunia usaha kemudian penanam modal terhadap Indonesia.

“Keberadaan gedung kantor Bank Indonesia ini di tempat IKN dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, dunia usaha, serta investor; oleh sebab itu otoritas moneter, perbankan, kemudian sistem pembayaran telah dilakukan ada kemudian siap menyokong pengembangan IKN, siap memperkuat pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan pada Ibu Kota Nusantara,” kata Jokowi, seperti dilansir dari Tempo.

Jokowi menjelaskan groundbreaking itu membuktikan kesungguhan, komitmen, serta kesiapan Indonesia dalam membangun IKN menjadi ibu kota negara yang digunakan berkelas dunia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali menjelaskan alasan pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur.

“Masih ada yang digunakan bertanya kepada saya Pak, kenapa kita pindah ke Kalimantan Timur, pindah ke (Ibu Kota) Nusantara? Masih ada yang dimaksud menanyakan itu kepada saya,” katanya.

Jokowi lalu menjelaskan bahwa penduduk Indonesia saat ini sudah sebanyak 278 jt orang, pada mana 56 persen di tempat antaranya tinggal di tempat Pulau Jawa.

“Lima puluh enam persen dari 17.000 pulau yang digunakan kita miliki, penduduknya ada dalam Jawa; 56 persen,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Jokowi, perputaran perekonomian nasional sebesar 57-58 persen juga berada di dalam Pulau Jawa, terutama di dalam Jakarta. Sehingga, menurut dia, beban Pulau Jawa serta Jakarta sudah di tempat luar kapasitas yang dimiliki daerah tersebut.

Jokowi menekankan Indonesia juga memerlukan kesetaraan pembangunan, ekonomi, dan juga infrastruktur. Oleh sebab itu, kata Jokowi, pemindahan ibu kota sudah ada sejak Presiden pertama Sukarno lalu Presiden kedua Soeharto.

Selanjutnya: Diam-diam bentuk tim

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *