kaptenberita.com – Jakarta – Entitas bisnis PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba yang mana meningkat 17,81 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp119,78 miliar pada kuartal III-2023, dibandingkan senilai Rp101,67 miliar pada periode yang dimaksud mana sejenis tahun sebelumnya.
Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita pada Jakarta, Kamis, mengatakan laba perseroan ditopang oleh pendapatan yang digunakan digunakan naik 27,87 persen (yoy) menjadi Rp858,11 miliar pada kuartal III-2023, dibandingkan senilai Rp671,05 miliar pada periode yang tersebut mana sejenis tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, kontribusi utama pendapatan diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13 persen dari total pendapatan, diikuti jasa pengangkutan lalu lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19 persen, serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 31,50 miliar atau 3,67 persen.
Pendapatan jasa penundaan kapal terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) senilai Rp227,47 miliar, serta Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) senilai Rp163,72 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan bergabung naik 32,95 persen (yoy) menjadi Rp 639,09 miliar pada kuartal III-2023, dibandingkan senilai Rp480,68 miliar pada periode yang mana sejenis tahun sebelumnya.
“Beban pokok pendapatan sebagian besar terkontribusi dari adanya kenaikan tarif material bakar minyak,” jelas Shanti.
Selama tahun ini, anak perusahaan BUMN ini sudah menandatangani beberapa perjanjian jangka panjang, diantaranya dengan PT Cemindo Gemilang Tbk, PT Nusantara Regas, PT Jawa Satu Power, PT Lang Lang Laju Layang juga PT Pelabuhan Bukit Prima.
Selain itu, juga menandatangani kesepakatan terkait jasa pemanduan serta penundaan dengan Sub Holding Pelindo Jasa Maritim untuk seluruh wilayah Regional 2 Pelindo.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis IPCM dalam upayanya mencapai target perusahaan dengan cara sinergi antara Badan Usaha Pelabuhan (BUP),” ujar Shanti.
Hingga kuartal II-2023, total aset IPCM tercatat senilai Rp1,55 triliun, atau meningkat 3,91 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp1,49 triliun pada periode yang dimaksud hal tersebut mirip tahun sebelumnya.