kaptenberita.com – Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choiri menyatakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyokong Partai NasDem dalam mencalonkan Anies Baswedan juga Muhaimin Iskandar sebagai calon pasangan calon presiden serta perwakilan presiden pada Pilpres 2024.
"Ada beberapa hal yang tersebut hal tersebut kami syukuri karena mendapatkan apresiasi juga juga dukungan sepenuhnya dari Din Syamsuddin juga para tokoh agama kepada perjuangan NasDem, baik dalam konteks misi gerakan perubahan maupun pilihan NasDem untuk mencalonkan Anies Rasyid Baswedan kemudian Muhaimin Iskandar sebagai akan datang pasangan calon presiden serta delegasi presiden," kata Effendi saat konferensi pers usai pertemuan tertutup dengan Din Syamsuddin dalam NasDem Tower, Jakarta, Senin.
Selain dukungan pikiran, kata Effendi, Partai NasDem juga merasa diberkahi dengan energi positif lalu doa dari beberapa orang tokoh agama agar tetap konsisten dengan pilihannya dalam mencalonkan Anies Baswedan kemudian Muhaimin Iskandar sebagai akan datang pasangan calon presiden serta duta presiden.
"Kami juga memperoleh penguatan energi selain pikiran dukungan juga sekaligus doa supaya NasDem konsisten lalu istikamah dengan pilihannya," imbuh Effendi.
Effendi menjelaskan bahwa pertemuan yang tersebut juga sebagai ajang memperkuat tali silaturahmi dalam menyatukan kekuatan untuk memenangkan calon pasangan calon presiden serta delegasi presiden Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024.
"Pertemuan ini sekaligus menjadikan pilpres sebagai forum atau momentum meningkatkan demokrasi di tempat dalam republik ini agar demokrasi kita menjadi demokrasi yang tersebut lebih besar tinggi berkualitas," kata Effendi.
Di tempat yang sama, Din Syamsuddin mengungkapkan bahwa para tokoh agama yang tersebut hal tersebut hadir dalam pertemuan yang tersebut disebut bersepakat lalu sependapat dengan koalisi perubahan yang digunakan yang dibentuk Partai NasDem.
"Kami bersepakat serta sependapat dengan tema perubahan sebagai sunatullah di alam dalam kehidupan secara realistik," kata Din.
Menurut dia, pemimpin Indonesia pada masa depan perlu mempunyai wawasan tentang perubahan yang mana mana berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
