kaptenberita.com – Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha, investor, kemudian CEO (chief executive officer) untuk bergabung berkontribusi dalam perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“IKN ini adalah konstruksi kegiatan ekonomi masa depan kita, perkembangan sektor ekonomi keberlanjutan Indonesia. Tetapi untuk membangunnya pemerintah tidak ada ada mampu sendiri, butuh peran lalu kontribusi dari kita semua termasuk utamanya para pengusaha, investor, juga juga CEO,” kata Jokowi dalam acara “Kompas 100 CEO Forum” yang digunakan hal tersebut diselenggarakan pada tempat IKN, Kalimantan Timur, serta dipantau secara daring pada Kamis.
Untuk menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci, Presiden memaparkan total anggaran pembangunan IKN yang mana digunakan mencapai 33 miliar dolar AS (sekitar Rp523 triliun), bukan mungkin ditanggung pemerintah sendiri.
Oleh sebab itu, pemerintah merencanakan anggaran perkembangan IKN sebesar 20 persen akan berasal dari APBN sementara 80 persen sisanya melalui skema kemitraan pemerintah-swasta (PPP).
“Saya senang setelah pemerintah memulai (pembangunan IKN) 2 tahun lalu, pertengahan tahun ini swasta masuk, meletakkan batu pertama, juga seterusnya. Dan saat ini masih kita prioritaskan (investasi) yang dimaksud mana dari dalam negeri terlebih dahulu,” kata Jokowi.
Presiden mengatakan bahwa kontribusi swasta akan semakin mempercepat proses konstruksi IKN, yang dimaksud mana diperkirakan terbangun seluruhnya dalam waktu 15 tahun.
“Saya mengajak Bapak/Ibu semua mumpung nilai tanahnya masih murah. Karena kalau Bapak/Ibu beli pada SCBD nilai tanah per meter sudah Rp200 juta, di area area Balikpapan sudah Rp10-Rp15 juta, sedangkan di dalam dalam di area lokasi ini masih pada area bawah Rp1 juta,” kata dia.
“Tetapi mungkin minggu depan harganya sudah naik. Bulan depan sudah naik dikarenakan memang harganya bergerak terus. Kalau peminat banyak masa dijual murah, ya tak lah,” ujar Jokowi, berkelakar.
Presiden pun mengajukan permohonan para pengusaha bukan perlu khawatir untuk berinvestasi di tempat area IKN, sebab sudah pernah dijalani diatur dalam undang-undang juga didukung pula oleh 93 persen fraksi partai urusan kebijakan pemerintah pada area DPR.
“Saya juga lihat perekonomian hijau ke depan pada negara kita jadi kesempatan besar. Peluang itu kelihatan sekali, tinggal kita mau segera memulai atau tidak. Tinggal (keputusan) Bapak/Ibu, negara belaka mengatur kemudian juga memfasilitasi semua,” kata dia.
