kaptenberita.com –
Jakarta – Saham paling volatile di tempat tempat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada masa pada saat ini mendekati level Rp50 per lembar saham. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah lama lama mengalami penurunan sebesar 39% sepanjang tahun 2023, sudah kehilangan 8% selama sepekan. Hingga perdagangan Jumat (27/10/2023) saham GOTO sudah pernah mendarat di tempat area nilai tukar Rp56 per lembar saham.
Sektor teknologi sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga yang dimaksud dimaksud dapat memberatkan beban-beban operasionalnya yang tersebut dimaksud berimbas pada tergerusnya laba.
Dalam waktu dekat, para analis memprediksi nilai tukar saham GOTO tampaknya masih berpotensi tertekan lantaran belum mendapatkan katalis baru. Rilis kinerja GOTO per kuartal III-2023 akan menjadi yang dimaksud digunakan dinanti-nanti penanam modal mengingat akhir bulan ini menjadi tenggat penyampaian laporan keuangan kuartal tersebut. Apabila lebih lanjut banyak baik dari ekspektasi pasar, tren penurunan saham GOTO mungkin akan tertahan sejenak.
Sejumlah analis menyebut ada perbaikan kinerja GOTO dari sisi bottom line dalam area kuartal ketiga ini. Maklum, dengan kapitalisasi pasar (market cap) yang dimaksud dimaksud sebesar Rp72,08 triliun (usai sempat di tempat area bilangan bulat Rp400-an triliun pada awal listing), GOTO masih menanggung kerusakan bersih.
Per semester I-2023, kehilangan bersih GOTO mencapai Rp7,16 triliun, dengan pendapatan mencapai Rp6,88 triliun.
Melihat trend saham teknologi pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang digunakan tercermin pada IDX Technology, dimana sepanjang tahun 2023 sektor teknologi sudah pernah terkoreksi sebesar 24%.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk-produk jurnalistik terdiri dari pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini bukan bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau jual hasil atau sektor penyetoran modal terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tiada bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang yang disebut timbul dari keputusan tersebut.
CNBC Indonesia Research