kaptenberita.com – Autódromo José Carlos Pace, atau lebih tinggi akrab disapa Sirkuit Interlagos di area Brasil adalah salah satu trek impian para pembalap Formula 1 (F1). Bahkan untuk menang di tempat rumah sendiri, di tempat Interlagos, driver legendaris Ayrton Senna pun mesti berjuang habis-habisan.
Dalam kejuaraan F1 GP Brasil 1991, juara dunia tiga kali yang wafat pada Sirkuit Imola 1994 itu menang di tempat negara sendiri untuk kali pertama. Tidak mudah, lantaran tujuh lap menjauhi finish girboks mengalami pecah. Sehingga ia cuma sanggup mengandalkan gigi enam serta bertahan dengan tangan kiri (Senna adalah atlet left-handed atau tangan kidal).
Ketika menang atas Gerhard Berger (sahabat dekatnya dalam F1) serta Riccardo Patrese, Ayrton Senna berterik memanggil sang ayah. Lebih dari sekadar meluapkan emosi oleh sebab itu menang perdana dalam Brasil, ia mesti dipapah keluar cockpit, bahakn nyaris pingsan saat mesti menjunjung piala juara.
Senada dengan Lewis Hamilton, saat menang perdana di area F1 GP Brasil 2008 ia menjadi public enemy number one, demikian pengakuannya sendiri saat diwawancara F1, akibat bertarung lawan pemain tuan rumah saat itu, Felipe Massa.
Itulah pesona Sirkuit Interlagos, yang dimaksud kembali menggelar F1 GP Brasil 2023.
Race berlangsung ketat. Begitu christmas tree padam, masih di dalam lap pertama, Alex Albon (Williams Racing) kemudian Kevin Magnussen (Haas) baku tabrak. Kemudian Charles Leclerc nyusruk pembatas pengaman.
Di pemungkas balapan, ada kejadian lagi. Akan tetapi bukan di tempat trek, melainkan penonton yang digunakan berhamburan pada Turn 1, tempat yang dimaksud awalnya jadi kejadian Albon serta Magnussen.
Tunggangan-tunggangan jet darat masih di area trek lalu pencinta F1 sudah turun ke sirkuit.
Dikutip kantor berita Antara dari laman resmi FIA (Federation Internationale de l’Automobile), penyelenggara F1 GP Brasil 2023 atau Sao Paulo F1 (SPF1) secara jujur menyatakan terjadi adanya kegagalan dalam protokol keamanan juga langkah-langkah pengamanan acara ini.
Yaitu saat FIA menyatakan sekelompok besar penonton menerobos garis keamanan lalu mengakses area balapan di dalam Turn 1 saat laga rampung juga jet darat masih di area lokasi.
“Langkah-langkah keamanan lalu petugas keamanan ataupun peranti yang mana seharusnya berada di area event, tiada diberlakukan ataupun tidaklah cukup sehingga menyebabkan kondisi yang dimaksud tidak ada aman bagi penonton lalu pembalap,” jelas FIA.
Terkait peristiwa ini, SPF1 menyatakan akan melaksanakan investigasi kemudian mitigasi secara menyeluruh juga mengambil langkah untuk melakukan pemulihan secara tepat waktu dalam gelaran selanjutnya di area Brasil.
SPF1 disebutkan FIA sudah pernah melanggar Pasal 12.2.1.h FIA International Sporting Code juga memohon SPF1 segera menyampaikan rencana remediasi secara formal kepada FIA paling lambat 30 Januari 2024.
Masalah ini juga dirujuk ke Dewan Olahraga Motor Dunia FIA untuk dikerjakan penyelidikan tambahan jauh, dalam menentukan apakah ada langkah tambahan yang perlu diambil atau hukuman dalam luar rencana remediasi untuk menjamin keamanan dan juga kelancaran acara-acara selanjutnya di tempat Brasil.