kaptenberita.com – Jakarta – Hasil survei nasional yang tersebut hal itu dijalankan Lembaga Survei Populi Center menunjukkan 37,2 persen responden mengkhawatirkan terjadi urusan kebijakan pemerintah uang pada saat pesta demokrasi pilpres 2024 berlangsung.
Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati dalam rilis hasil survei nasional Populi Center dalam area Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya melakukan survei secara mandiri setelah pendaftaran pasangan calon presiden serta delegasi presiden untuk mengetahui salah satunya apa yang menjadi keresahan rakyat terhadap penyelenggaraan Pilpres 2024.
“Tentu kita perlu mengetahui apa sih kecemasan umum terkait pelaksanaan pesta demokrasi ke depan,” kata Hartanto.
Selain kebijakan pemerintah uang, kecemasan umum lainnya, yakni bentrok antar pendukung calon sebesar 19,8 persen kemudian juga berita bohong atau hoaks 11,9 persen.
Kemudian beberapa keresahan lainnya, seperti penyalahgunaan prasarana pejabat atau pemerintah, politisasi agama, ancaman atau intimidasi untuk memilih calon tertentu, netralitas ASN/PNS, netralitas TNI/Polri, keuangan, dua putaran mendapat nilai di area dalam bawah 10 persen.
“Ini artinya urusan kebijakan pemerintah uang, menjadi salah satu isu krusial yang digunakan digunakan perlu kita cermati serta perlu diantisipasi agar kecemasan rakyat tak terjadi,” ujar Hartanto.
Survei nasional Populi Center ini dilaksanakan dari tanggal 29 Oktober sampai 5 November, dengan jumlah total keseluruhan 1.200 responden yang digunakan digunakan dipilih secara acak bertingkat (Multistage random sampling). Sampel responden tersebar secara proporsional di area tempat 38 provinsi, termasuk empat Daerah Otonomi Baru dalam wilayah Papua.
Metode pengambilan data dalam survei ini dikerjakan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dijalankan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Margin of Error (MoE) diperkirakan kurang lebih tinggi tinggi 2,83 persen, serta nomor kepercayaan 95 persen.
“Tujuan survei untuk mengetahui persepsi rakyat mengenai dinamika polik terkait ketiga pasangan calon yang mana mana sudah pernah terjadi mendaftar ke KPU sebagai peserta pemilihan presiden dan juga juga perwakilan presiden tahun 2024, serta dinamika kemudian juga isu nasional yang mana mana menjadi perbincangan,” katanya.
Diketahui bahwa, Pilpres 2024 diikuti tiga pasangan calon, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, juga Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
