kaptenberita.com – Pemerintah terus gencar menggalakkan publik menggunakan kendaraan bertenaga listrik guna menekan polusi udara, khususnya dalam Jakarta. Upaya konversi mobil serta sepeda motor konvensional menjadi versi listrik juga dilakukan, seperti dua karya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini.
Dikutip dari kantor berita Antara, Lasiran, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menyatakan siswa dua sekolah berhasil mempelopori konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik.
“Program konversi kendaraan listrik ini diinisiasi PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya melalui PLN Peduli. Ini merupakan bentuk kepedulian PLN terhadap dunia pendidikan,” jelasnya.
Dua karya mobil konvensional diubah ke mobil listrik ini dilaksanakan para pelajar SMKN 26 juga SMKN 1 Jakarta.
SMKN 26 berhasil mengkonversikan Suzuki Katana berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berpenggerak listrik.
Ada pun Suzuki Katana yang digunakan dikonversi saat ini memiliki jarak tempuh 180 km dengan daya elemen penyimpan daya 70V berkecepatan 80 km per jam dengan satu kali pengisian sel per delapan jam, demikian tutur Aldi, salah satu siswa yang tersebut terlibat dalam proyek konversi ini.
Kemudian SMKN 1 mengkonversikan Daihatsu Grandmax yang dimaksud berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berpenggerak listrik.
PLN UID Jakarta Raya bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta meluncurkan Konversi Kendaraan Listrik atau “Electric Vehicle Conversion” (Elvis) ini di area SMKN 26 Rawamangun, Jakarta Timur, awal pekan ini.
Masing-masing sekolah diberikan pendanaan untuk proyek kendaraan listrik senilain Rp 350 juta. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan, memberikan pengalaman kepada para pelajar sehingga merek memahami mekanika serta kinerja mobil listrik.
Sekaligus menggerakkan SMK dapat berpartisipasi lalu meningkatkan pemakaian kendaraan listrik.
Kepala Sekolah SMKN 26 M Bakri Akkas menyatakan bangga anak didiknya mampu menyelesaikan proyek sesuai waktu yang mana sudah ditentukan, yaitu tiga bulan.
“Tentu hanya banyak hambatannya, tapi dengan kerja identik yang mana baik antara siswa serta tenaga ahli, yakni ahli otomotif , kelistrikan dan juga elektronika maka mampu diselesaikan,” paparnya dengan harapan proyek dapat diimplementasikan secara berkelanjutan agar memberikan pengetahuan dan juga pembelajaran bagi para pelajar.