kaptenberita.com – INFO NASIONAL – Wajah Katerin, 21 tahun, sumringah. Senyumnya terus mengembang seusai ia dinyatakan lulus ujian praktik kendaraan roda dua di tempat lokasi ujian pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C dalam Kepolisian Resor Metro Kota Bekasi.
“Alhamdulillah akhirnya lulus,” ujarnya, Kamis, 2 November 2023.
Sebelumnya, Katerin gagal dalam ujian praktik SIM C. Pada saat mengendarai sepeda motor di dalam lintasan S, kakinya turun. “Saat itu kaki saya turun di dalam belokan,” kata dia.
Katerin merasakan ujian praktik dengan lintasan huruf S lebih besar mudah
dibandingkan lintasan bilangan bulat delapan. Jalur bilangan bulat delapan dianggap sulit untuk memutar kendaraan dibandingkan lintasan huruf S. “Lintasan S cukup memudahkan bagi calon pengemudi pada ujian praktik SIM C,” ucapnya.
Tak hanya saja jalur lintasan yang mana semakin mudah, proses pendaftaran hingga ujian SIM belangsung cepat. “Saya daftar lewat aplikasi Polri Presisi serta Sinar (SIM Nasional Presisi) lebih lanjut mudah lalu cepat prosesnya,” kata Katerin.
Peserta ujian praktik SIM C lainnya, Khairiyah, mengaku lega setalah dinyatakan lulus. “Sebelumnya gagal, dikarenakan pada saat praktik saya menggunakan gigi satu, padahal seharusnya gigi dua,” ujar dia.
Jalur lintasan huruf S, menurut perempuan 35 tahun itu, tambahan mudah
dibandingkan menggunakan lintasan hitungan delapan. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengubah jalur ujian SIM C lintasan angka
delapan dan juga zig-zag atau kelak kelok dengan lintasan huruf S. Selain itu, lintasan praktik uji SIM C juga diperlebar dari ukuran semula 1,5 kali lebar kendaraan menjadi 2,5 kali lebar kendaraan.
Perubahan ini merupakan perbuatan lanjut atas perintah Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Listyo memerintahkan jajarannya untuk mengkaji ulang layanan pembuatan SIM, termasuk uji praktik nomor delapan juga zig-zag agar tidaklah menyulitkan pemohon.
Perubahan hal tersebut dievaluasi Posko Presisi Markas Besar Kepolisian Polri. Posko itu untuk memantau juga mengukur kinerja jajaran kepolisian tingkat daerah hingga sektor dalam menjalankan program perubahan Polri, yakni Prediktif, Responsibilitas, kemudian Transparansi Berkeadilan (Presisi).
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memohonkan agar praktik ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) C dievaluasi sehingga tidak ada menyulitkan pemohon. Orang nomor satu di area Kepolisian menyampaikan dari banyak ujian praktik ada dua yang mana disoroti, yakni praktik zig-zag lalu bilangan bulat delapan.
“Khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta Kakorlantas, tolong diimplementasikan perbaikan. Yang namanya nomor delapan itu masih sesuai atau tiada yang digunakan namanya melewati zig-zag itu masih sesuai atau tidak,” kata Jenderal Listyo Sigit pada upacara wisuda Program Pendidikan Ilmu Kepolisian di area Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Rabu, 21 Juni 2023.
Kepala Unit Registrasi dan juga Identifikasi Satuan Lalu Lintas Polres Bekasi Kota Ajun Komisaris Polisi Wahyu Safaro Sahron mengatakan, perbaikan uji praktik SIM dijalani atas perintah Kapolri. “Dari sebelumnya bilangan bulat delapan diubah menjadi pengereman, kemudian putar balik, huruf S, belokan ke kanan kemudian ke kiri,” ujarnya.
Adanya perubahan lintasan ini juga memproduksi persentase kelulusan ujian praktek SIM C naik menjadi 80-90 persen. “Sisanya tak lulus sebab gugup juga tidaklah fokus,” ucap Wahyu.
Kepolisian, kata dia, memberikan kesempatan kepada warga yang tak lulus ujian SIM untuk mengikuti uji kembali. Selain itu, Polres Kota Bekasi juga menggelar program khusus, yakni Minggu Latihan. “Setiap Minggu mulai pukul delapan sampai 12, kami gelar latihan dengan instruktur dan juga gratis,” kata Wahyu.
Perubahan layanan kepolisian dalam uji SIM direspon positif publik. Survei
kepuasan dalam layanan uji SIM terbaru Indikator, menyebutkan sebanyak 5,6 persen responden menyatakan puas juga 58,8 menyatakan cukup puas. Hanya 4,7 persen responden mengatakan tak puas.
Selamat Tinggal Lintasan Delapan
Sebut hanya namanya Sahroni, 25 tahun. Pekerjaan adalah jasa kurir pengantaran barang. Sudah dua tahun SIM C kadaluarsa alias mati. Padahal saban hari dia harus melayani pengantaran barang dengan sepeda motor.
Warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, ini kemudian mengurus pembuatan SIM C baru di area salah satu kantor Samsat di dalam wilayah Polda Metro Jakarta Raya. Setelah membayar ke loket, dia kemudian dipanggil untuk uji praktik dengan lintasan bilangan bulat delalan serta berkelok atau zig-zag. Hasilnya, “Saya gagal, tak lulus,” kata Sahroni.
Dia kemudian melakukan uji ulang melintasi lintasan delapan lalu berkelok. Meski sudah hati-hati dengan menjaga kecepatan, Sahroni kembali gagal.
“Praktik ujiannya seperti mau bermain sirkus,” ujarnya mengeluh.
Karena sudah empat kali gagal dalam ujian praktik SIM, dia menyerah. Meski melanggar peraturan, Sahroni nekat mengendarai sepeda motor tanpa lengkapi SIM.
“Karena saya harus bekerja,” ucapnya. Keluhan serupa juga diungkpan peserta ujian praktik SIM diberbagai tempat di dalam Indonesia. Kapolri Jenderal Polisi Lisyto Sigit Pramono kemudian memerintah untuk mengevaluasi lintasan bilangan bulat delapan kemudian berkelok. Menurut dia, jika tidak ada relevan segera diubah untuk memudahkan pelayanan.
Direktur Register dan juga Indentifikasi Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Yusri Yunus, mengatakan keluhan rakyat menjadi atensi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit. Korlantas, kata dia, melakukan evaluasi uji praktik SIM dalam seluruh Indonesia. “Kami merespon dengan mengubah uji lintasan dari nomor delapan kemudian zig-zag menjadi hurus S,” ujarnya.
Menurut Yusri perubahan uji kemudian layanan dalam pembuatan SIM sebagai bagian dari Program Presisi Kapolri, yakni peningkatan kualitas pelayanan rakyat Polri.
Jajaran Korlantas juga memberikan coaching clinic peserta ujian SIM.
Para peserta diberikan pelatihan tentang keamanan lalu keselamatan berkendara berikut dengan peraturan lalu lintas. “Para instruktur memberikan pelatihan pada semua satuan polisi lalu lintas di area seluruh Indonesia secara gratis,” ujar Yusri.
Terobosan lain yang tersebut dijalani Korlantas, kata Yusri, adalah permohonan
perpanjangan SIM lalu STNK melalui digital Sinar serta Signal yang tersebut terintegrasi dengan aplikasi Polri Presisi. Pemohan perpanjangan SIM dapat mengisi semua kelengkapan administrasi juga foto secara digital. “Pagi mengajukan, siang SIM sudah bisa saja diantar atau diambil pada satpas,” ucapnya.
Terobosan layanan dalam Program Presisi Kapolri masih terus dikembangkan Korlantas Polri. Salah satunya, ujar Yusri, adalah ATM SIM untuk perpanjangan surat izin mengemudi.
Nantinya, kata dia, pemohon cukup mendatangi anjungan ATM SIM yang sudah terintegrasi dengan Dinas Dukcapil. “Pemohon kemudian mengisi data secara digital lalu memindai wajah secara recognize, SIM baru langsung keluar dari mesin,” tutur Yusri.
Selain kemudahan dalam ujian praktik SIM C, Jenderal Listyo Sigit juga
menginisiasi aplikasi Super Apps Presisi juga SIM Nasional Presisi atau Sinar. Super Apps Presisi merupakan aplikasi pelayanan rakyat berbasis digital yang tersebut terintegrasi dengan berbagai layanan kepolisian lainnya seperti layanan SKCK, STNK, SIM online, pengaduan juga layanan lainnya.
Adapun, SIM Nasional Presisi atau Sinar merupakan pelayanan pembuatan juga perpanjangan izin mengemudi secara online, berbasis aplikasi. Aplikasi ini mempermudah pelayanan publik dalam perpanjangan serta pembuatan SIM.(*)