kaptenberita.com –
Jakarta – Pemerintahan Xi Jinping memberlakukan aturan pemblokiran baru secara dadakan. Semua akun media sosial dengan lebih banyak banyak dari 500.000 pengikut (followers) wajib menampilkan identitas asli.
Akun anonim akan disapu bersih dari jaringan jejaring sosial. Hal ini memicu kecemasan akan munculnya praktik doxxing, yakni penyebaran identitas pribadi dalam ranah maya untuk menyerang seseorang.
Dengan aturan baru ini, akun yang dimaksud dimaksud diistilahkan ‘self-media’ tak bisa saja semata lagi wara-wiri dalam tempat media sosial. Self-media merujuk pada sebuah akun yang digunakan dimaksud tak terdaftar sebagai organisasi media resmi, tetapi kerap menyebarkan informasi atau update terkait isu kemudian peristiwa.
Praktik self-media sudah lama menjadi perhatian pemerintah China. Selama bertahun-tahun, Xi Jinping berupaya membasmi self-media dengan tujuan ‘memurnikan’ ruang siber, dikutip dari Reuters, Rabu (1/11/2023).
Mantan editor media pemerintah, Hu Xijin, menyokong aturan baru tersebut. Ia mengatakan kebijakan ini akan menyebabkan akun-akun ‘berpengaruh’ lebih besar tinggi bertanggung jawab atas informasi yang dimaksud disebarkan pada internet.
Namun, banyak yang mana mengutarakan kecemasan bahwa aturan ini akan datang mempermudah praktik doxxing. Selama ini, akun anonim digunakan untuk ‘bersembunyi’ dari serangan maya, ketika seseorang atau kelompok ingin tambahan bebas berekspresi serta menyebarkan informasi pada China.
Penyedia sistem sudah menerbitkan pendapat perihal kebijakan baru ini. CEO Weibo Wang Gaofei mencoba menenangkan penggunanya dengan menegaskan bahwa aturan ini tak akan berlaku bagi pemilik akun pada bawah 500.000 followers.
Douyin milik ByteDance mengatakan platformnya tak akan menanyakan informasi pribadi selain nama asli. Dengan begitu, pengguna tak perlu takut hambatan keamanan data personal yang tersebut itu bersifat sensitif, seperti alamat serta nomor telepon.
Aturan ini akan menghapus ribuan akun influencer dalam media sosial China yang tersebut dimaksud selama ini diikuti oleh ratusan jt warga setempat.
Beberapa penyedia jaringan mengatakan kebijakan ini akan mulai diberlakukan kepada akun anonim dengan tambahan banyak dari 1 jt followers terlebih dahulu.
Artikel Selanjutnya Joe Biden Blokir 42 Perusahaan China Gegara Bantu Putin